UJIAN AKHIR SEMESTER PENGANTAR TEKNOLOGI BAHAN KELAS II A (JURUSAN ARSITEKTUR, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR)

A stylish, modern architectural classroom with green design elements, showcasing eco-friendly materials and technology, bright and engaging atmosphere.

Final Semester Examination: Introduction to Material Technology

Test your knowledge on material technology in architecture with this engaging quiz designed for architecture students at Universitas Muhammadiyah Makassar. Challenge yourself with questions covering various aspects of construction, green architecture, and smart building concepts.

  • Includes 30 multiple choice questions
  • Each question has a designated score
  • Perfect for reinforcing your understanding of the material
41 Questions10 MinutesCreated by BuildingExpert741
Gambar ini menunjukkan bentuk pondasi:
Pondasi Bor File
Pondasi Tiang Pancang
Pondasi Kayu
Pondasi Batu Kali (Stone Foundation)
Berikut tahapan finishing pada dinding yang benar, KECUALI:
Plesteran
Acian
Plamir
Pembongkaran
Solvent-based paint merupakan jenis cat:
Berbahan dasar minyak (oil-based)
Berbahan dasar air
Berbahan dasar tanaman/organik
Berbahan dasar bebatuan
Berikut di bawah ini yang termasuk sistem pemipaan pada bangunan ialah:
Sistem Fire Hydrant
Instalasi Listrik
Generator Set
Panel Surya
Struktur atap dapat dirancang dari berbagai bahan salah satunya bahan metal panel. Berikut yang TIDAK termasuk bahan metal panel ialah:
Zinc Aluminium Panel
High Pressure Laminate (HPL)
Aluminium Composite Panel (ACP)
Enamel Panel
Di bawah ini yang TIDAK termasuk bahan utilitas mekanikal elektrikal pada bangunan ialah:
Meteran Listrik
Generator Set
Pipa Ventilasi
MCB (Mini Circuit Breaker)

Berikut bahan finishing interior yang dapat digunakan untuk lantai bangunan, KECUALI:

Granit
Marmer
Vinyl
Plafon

Berikut yang TIDAK termasuk Prinsip Green Architecture ialah:

Penggunaan energi tak terbarukan
Hemat energi (Conserving Energy)
Memperhatikan Kondisi Iklim (Working with Climate)
Meminimalisir penggunaan sumber daya alam baru (Miniziming New Resources)
Green Architecture muncul untuk mengatasi permasalahan berikut, KECUALI:
Kepadatan Penduduk
Pemanasan Global
Kerusakan Lingkungan
Keterbatasan Sumber Daya Alam

Berikut yang TIDAK tergolong penerapan konsep green pada bangunan ialah:

Penggunaan Tanaman pada Atap (Atap Hijau)
Penggunaan Grass Block pada pelataran
Penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan seperti kayu/bambu pada dinding
Penggunaan Air Conditioner pada ruangan
Apa yang dimaksud SICK BUILDING SYNDROME? 
Fenomena bangunan hijau & ramah lingkungan
Fenomena bangunan indah
Fenomena bangunan yang menimbulkan permasalahan seperti kesehatan & ketidaknyamanan bagi penggunanya sehingga mempengaruhi produktivitas penghuni
Fenomena bangunan yang mendorong produktivitas penggunanya
Salah satu contoh bangunan pertama di Makassar yang menerapkan green architecture ialah: 
0%
0
Makassar Town Square
0%
0
Mall Nipah Makassar
0%
0
Mall Panakkukang
0%
0
Gedung Kesenian (Societ De Harmonie)

Berikut ini manfaat dari penerapan konsep green architecture pada bangunan, KECUALI:

Bangunan lebih tahan lama
Hemat energi
Perawatan bangunan lebih minimal
Penghuni bangunan menjadi tidak sehat
Salah satu prinsip green architecture ialah Respect for site, yang dapat diartikan:
Merusak lingkungan sekitar
Tidak mempertahankan kondisi tapak asli
Mengabaikan tapak/lingkungan yang ada
Tidak merusak kondisi tapak asli
Definisi dari istilah Building Automation System pada Smart Building ialah:
Sistem yang serba manual
Sistem hijau pada bangunan
Sistem pengaturan otomatis terhadap bangunan
Sistem yang mengekang penggunaan teknologi dalam bentuk apapun
Keuntungan yang didapatkan dengan penerapan konsep smart building ialah sebagai berikut, KECUALI:
Pemborosan Energi
Penghematan Energi
Menunjang aktivitas pengguna bangunan
Lingkungan yang nyaman & responsif bagi pengguna bangunan
Contoh penerapan Konsep Smart Building pada Smart Mall ialah:
Penggunaan dekorasi interior yang unik
Penggunaan sistem Augmented Reality/ Virtual Reality pada toko pakaian yang diperuntukkan bagi kostumer untuk mencoba pakaian secara tak langsung
Penggunaan sistem teknologi/informasi serba manual
Mendesain mall seluas mungkin
Berikut contoh penerapan Smart Building pada bangunan, KECUALI:
Penggunaan keran otomatis pada keran wudhu masjid
Penggunaan Smart Mobility pada bandara
Penggunaan CCTV, Door Lock & Alarm Yang Terintegrasi Pada Bangunan
Penggunaan energi tak terbarukan
Salah satu komponen Smart Building ialah pengaturan suhu & kelembapan yang berkaitan dengan HVAC (tata udara). Kepanjangan dari HVAC ialah:
Heating, Ventilation & Air Conditioning
High Tech, Vegetation, Air Conditioning
Heating, Vegetation, Air Conditioning
High Rise, Ventilation, Air Conditioning
Berikut ini yang merupakan penerapan Smart Hospital ialah:
Telemedicine
Penggunaan sistem serba manual
Penggunaan ventilasi yang buruk
Tidak mengintegrasikan teknologi dengan sistem manajemen rumah sakit
Pada hotel & apartemen, penerapan konsep smart building dapat dilakukan dengan cara seperti berikut, KECUALI:
Penggunaan smoke detector
Tidak memasang kamera pengintai
Pemasangan CCTV
Penggunaan smart access
Ekologi lokal sebuah bangunan terdiri atas elemen fisik & biologis serta interaksi diantar keduanya. Berikut yang tergolong elemen abiotik ialah:
Jenis Tanah
Spesiel Lokal
Iklim
Pola Cuaca
Berikut ini yang TIDAK tergolong karakteristik arsitektur ekologis ialah:
Pembangunan yang tidak memedulikan ekosistem & lingkungan
Holistis, berhubungan dengan keseluruhan sistem sebagai suatu kesatuan
Memanfaatkan pengalaman manusia (tradisi dalam pembangunan) & pengalaman lingkungan alam terhadap manusia
Kerjasama, antara manusia dengan alam sekitar demi keselamatan kedua belah pihak
Prinsip-prinsip ekologis penggunaan bahan bangunan ialah sebagai berikut, KECUALI:
Menggunakan bahan baku, energi & air seminimal mungkin
Bahan bangunan yang diproduksi & dipakai dapat dikembalikan ke dalam rantai bahan (didaur ulang)
Meminimalisir kebutuhan energi pada produksi & transportasi
Menghasilkan limbah dalam jumlah yang besar
Di bawah ini yang TIDAK termasuk konsep dasar bangunan ekologis ialah:
Memanfaatkan sumber daya alam terbaru yang terdapat di sekitar kawasan perencanaan untuk sistem bangunan
Sistem bangunan dengan bentuk yang mudah sehingga dapat dikerjakan & dipelihara oleh tenaga kerja setempat
Bangunan yang sehat, artinya tidak memberi dampak negatif bagi kesehatan manusia dalam proses, pengoperasian/purna huni, maupun saat pembongkaran
Bangunan yang tidak mengakomodasi fungsi dengan baik
Berikut yang TIDAK termasuk langkah-langkah penerapan arsitektur ekologis ialah:
Memilih arah orientasi bangunan dari timur ke barat
Intensitas energi yang digunakan seminimal mungkin
Jarak tempat kerja & pemukiman dekat untuk meminimalisir polusi
Membangun bangunan dengan sistem pengolahan limbah yang buruk
Desain yang ekologis selayaknya memenuhi syarat berikut, KECUALI:
Mengabaikan kualitas habitat & ekosistem
Meminimalisir dampak lingkungan
Menghormati keberagaman spesies
Meminimalisir penggunaan sumber daya alam, cagar alam & siklus air
Berikut ini yang termasuk Pendekatan Utilitas pada Arsitektur Ekologis ialah:
Daur ulang air
Pemborosan air
Tidak adanya penyerapan air secara alami
Menggunakan lampu yang bertegangan tinggi
Contoh penerapan konsep green architecture yang berkaitan dengan efisiensi penggunaan lahan ialah sebagai berikut, KECUALI:
Desain terbuka dengan ruang menghadap taman
Menghargai kehadiran tamanan yang ada pada lahan
Memanfaatkan potensi hijau tumbuhan dalam lahan
Menggunakan seluruh lahan untuk bangunan tanpa menyisakan ruang terbuka hijau
Tugas perancang bangunan dalam mewujudkan sustainable architecture ialah sebagai berikut, KECUALI:
Memeriksa & menganalisa kondisi eksisting (tapak, iklim, pencahayaan, tingkat kebisingan)
Menentukan batas-batas kondisi yang dibutuhkan
Mengendalikan panas cahaya suara secara pasif melalui bangunan itu sendiri
Mendesain bangunan penuh kemewahan & menggunakan bahan material mahal
Salah satu cara untuk mewujudkan penghematan energi pada konsep sustainable architecture ialah:
Membangun bangunan tanpa sekat
Mengoptimalkan ventilasi silang untuk bangunan non-AC
Menggunakan Air Conditioner
Orientasi bangunan tertutup dari sinar matahari langsung
Strategi & teknologi yang memiliki dampak rendah terhadap lingkungan & memperbaiki kenyamanan serta kualitas secara keseluruhan menurut pendekatan sustainable design antara lain sebagai berikut, KECUALI:
Meminimalisir sampah konstruksi
Manajemen sampah padat
Konservasi Air
Kualitas udara yang buruk dalam ruangan
Efisiensi serta inovasi penggunaan material & teknologi merupakan konsep-konsep Sustainable Architecture. Berikut yang TIDAK termasuk penerapan konsep tersebut ialah:
Pemanfaatan material sisa untuk digunakan kembali dalam pembangunan
Memanfaatkan potensi energi terbarukan
Menggunakan material bangunan secara boros
Memanfaatkan material terbarukan yang mudah diproduksi, murah & inovatif
Berikut yang BUKAN termasuk langkah yang dapat ditempuh untuk menghasilkan bangunan hemat energi yang sejalan dengan Green Architecture ialah:
Mengoptimalkan ventilasi silang untuk bangunan non-AC
Memanfaatkan radiasi matahari secara tidak langsung untuk menerangi ruang dalam bangunan
Memaksimalkan pelepasan panas bangunan
Meminimalkan bukaan pada bangunan agar minim cahaya
Lingkungan bangunan dapat mempengaruhi organ-organ sensoris manusia. Keseluruhan permukaan kulit tubuh manusia memiliki fungsi sebagai sensor termal. Berkaitan dengan hal tersebut, bangunan yang dibangun harus:
Menghasilkan suara bising yang tidak dapat dikontrol
Dapat menyediakan kondisi thermal yang nyaman
Memiliki tampak visual yang buruk
Tidak ramah lingkungan
Berikut ini maestro/pioner Hi-Tech Architecture, KECUALI:
Norman Foster
Michael Hopkins
Renzo Piano
Nangkula Utaberta
Menurut Charles Jenks, karakteristik hi-tech building ialah sebagai berikut, KECUALI:
Inside Out
Transparan
Warna cerah & merata
Menggunakan bahan kayu
Salah satu kritik terhadap hi-tech architecture ialah:
Desain rumah tinggal dengan konsep hi-tech architecture dianggap bertentangan dengan kenyamanan & kehidupan rumah tangga
Desain bangunan hi-tech architecture sangat fleksibel
Desain bangunan hi-tech architecture transparan
Material bangunan menggunakan baja
Salah satu karakteristik hi-tech architecture ialah penggunaan komponen plug in pod. Plug in pod ialah:
Produk fabrikasi Pasang Rakit
Bahan bangunan hijau
Partisi
Finishing Bangunan
Bangunan di bawah ini yang BUKAN merupakan contoh hi-tech building yaitu:
0%
0
Gherkin Tower London, Inggris
0%
0
Taj Mahal, India
0%
0
Hearst Tower, London
0%
0
Reichstag Dome, Berlin
{"name":"UJIAN AKHIR SEMESTER PENGANTAR TEKNOLOGI BAHAN KELAS II A (JURUSAN ARSITEKTUR, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR)", "url":"https://www.quiz-maker.com/QPREVIEW","txt":"Test your knowledge on material technology in architecture with this engaging quiz designed for architecture students at Universitas Muhammadiyah Makassar. Challenge yourself with questions covering various aspects of construction, green architecture, and smart building concepts.Includes 30 multiple choice questionsEach question has a designated scorePerfect for reinforcing your understanding of the material","img":"https:/images/course8.png"}
Powered by: Quiz Maker