Soal AKM Literasi
Kecanduan Makan dan Konsekuensi Lingkungan
Ikuti kuis menarik ini untuk menguji pengetahuan Anda tentang kecanduan makanan, dampak penggunaan plastik, dan inisiatif mobil listrik di Indonesia. Setiap pertanyaan akan menguji pemahaman Anda berdasarkan informasi terkini dan relevan.
Dalam kuis ini, Anda akan menemukan:
- 20 pertanyaan yang menantang
- Topik tentang kesehatan, lingkungan, dan budaya
- Kesempatan untuk mengeksplorasi informasi yang lebih dalam
Ternyata, tidak hanya narkotika atau obat-obatan terlarang yang dapat menyebabkan kecanduan, makanan pun dapat menyebabkan Anda mengalami kecanduan. Menurut Jansen Ongko, konsultan nutrisi dan pengelola situs gaya hidup sehat www.ask-jansen.com, kecanduan berhubungan dengan rewarding system di mana terdapat kondisi yang menyenangkan dan menimbulkan rasa senang atau bahagia.
“Senyawa yang memicu rasa senang itu adalah dopamin diproduksi oleh bagian otak tertentu dan berkorelasi positif dengan rewarding system tersebut,” terang Jansen. Obat-obatan dan jenis makanan tertentu juga menghasilkan efek menyerupai pelepasan dopamin alami karena otak tidak dapat membedakan sumber stimulusnya. “Nah, apabila otak sudah terlalu bergantung pada sumber tertentu seperti sensasi rasa makanan atau obat-obatan terlarang, maka kondisi ini akan memengaruhi regulasi alamiah dari sistem itu sehingga tubuh akan memintanya kembali dan menimbulkan efek kecanduan.”
Pertanyaannya, makanan seperti apa yang dapat menyebabkan kecanduan? “Biasanya adalah semua makanan yang termasuk dalam kategori makanan dengan cita rasa sangat nikmat atau hyper-palatable food yang menghasilkan produksi dopamin dalam jumlah besar,” ujar Jansen. Dan, makanan pada kategori ini biasanya juga telah melalui proses pembuatan yang berlebihan serta mengandung gula, garam, dan lemak yang tinggi.
Saat ini, penelitian di bidang ilmu pengolahan makanan juga makin berkembang pesat, mulai dari kombinasi aneka rasa, tekstur, aroma yang meningkatkan citarasa, hingga daya simpan makanan. Perkembangan dalam hal Bahan Tambahan Pangan seperti penguat rasa, perisa,dan pewarna adalah contohnya. Rasa keripik yang renyah, es krim atau keju yang gampang meleleh di mulut, kombinasi rasa yang kontras, aroma dan warna-warni yang menggugah selera, serta tekstur yang lembut bisa dibilang sebagai karya dari penelitian di bidang ilmu pengolahan makanan.
Keseluruhan upaya tersebut tentunya dibuat untuk satu alasan; Menciptakan konsumen yang loyal melalui penyajian hyper palatable food yang dapat memicu produksi dopamin dalam jumlah besar sehingga memberikan sensasi nyaman secara instan layaknya obat-obatan terlarang. Namun, yang perlu Anda waspadai adalah bahwa makanan dengan citarasa yang sangat enak, yang dapat menyebabkan Anda menjadi adiktif, mungkin malah menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan. (Majalah Men’s health)
Apakah pernyataan dalam tabel berikut ini didukung oleh bacaan? Klik pada pilihan Ya atau Tidak untuk setiap pernyataan.
Ya | Tidak | |
---|---|---|
Senyawa dopamin tidak diproduksi secara alamiah oleh tubuh | ||
Hyper-palatable food dibuat agar orang-orang suka makan | ||
Penguat rasa, perisa, dan pewarna dalam makanan membuat orang kecanduan makan |
Lembaga | |
---|---|
Penggunaan Produk Plastik di Indonesia cenderung meningkat | |
Dalam satu tahun populasi dunia menghasilkan 161 juta ton sampah plastik | |
Sampah plastik yang mencemari perairan Indonesia mencapai sepertiga dari total keseluruhannya | |
Setiap tahun, Lebih dari satu juta ton sampah plastik mencemari lautan |
MENUJU INDONESIA YANG LEBIH BAIK DENGAN MOBIL LISTRIK
Di Indonesia, polusi udara masih menjadi masalah besar. Menurut Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, kendaraan bermotor menjadi penyebab terbesarnya. Hal tersebut tidaklah mengherankan karena berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2017), jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mencapai 138,56 juta unit.
Namun, menanggapi hal tersebut, pemerintah tak tinggal diam. Selain terus membangun infrastruktur kendaraan umum seperti MRT dan LRT, pemerintah juga menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. Dalam peraturan itu, disebutkan bahwa perlu adanya pengaturan yang mendukung percepatan program kendaraan bermotor listrik untuk memberikan arah, landasan, dan kepastian hukum dalam pelaksanaan percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan.
Selain menerbitkan peraturan itu, sejumlah peraturan lain juga turut diterbitkan untuk mendukung akselerasi mobil listrik di Indonesia. Sebagai contoh, dalam PP Nomor 73 tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor (PpnBM), pengenaan pajak kendaraan bermotor akan dihitung berdasarkan emisi gas buang. Artinya, semakin besar emisi sebuah kendaraan, pajak yang dikenakan akan semakin besar pula.
Tak hanya itu, Kementerian Perhubungan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), hingga Kementerian Perindustrian juga turut mengeluarkan peraturan yang menyokong keberadaan mobil listrik di Indonesia. Dengan segala dukungan tersebut, Kementerian ESDM memperkirakan akan terjadi tren mobil listrik di Indonesia. Pada 2021, diperkirakan akan ada 125 ribu unit mobil listrik. Sementara, pada 2030, diperkirakan jumlah mobil listrik akan menyentuh angka 2,2 juta unit.
Meski jumlahnya besar—dan diasumsikan akan mengurangi penggunaan mobil berbahan bakar fosil—kendaraan listrik ini justru bisa mengurangi konsumsi BBM hingga 9,44 juta kiloliter per tahun. Pemerintah juga mempunyai target panjang untuk menghadirkan 2 juta unit mobil listrik pada 2030, yang bersama motor listrik diharapkan bisa menurunkan sebanyak 11,1 juta ton serta menghemat devisa hingga 1,8 miliar dolar karena pengurangan impor BBM.
Sumber: Advertorial. 2021. "Menuju Indonesia Lebih Baik dengan Mobil Listrik", Tirto.id. Diakses 29 Sep. 2021. https://tirto.id/menuju-indonesia-lebih-baik-dengan-mobil-listrik-f943
Berdasarkan teks, ada berapa hal yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi polusi di Indonesia?
Catatan: Hanya diisi dengan angka saja (contoh: 1)
Mengenal Permainan Tradisional Gobak Sodor
Indonesia memiliki kesenian dan budaya yang beragam. Salah satunya ialah permainan tradisional yang dimiliki oleh hampir setiap daerah di Indonesia. Jawa Tengah, salah satu provinsi di Indonesia, memiliki permainan tradisional yang bernama gobak sodor. Zaman dahulu, permainan ini sangat populer. Masyarakat, khususnya anak-anak, sering menghabiskan waktu untuk bermain gobak sodor.
Permainan tradisional ini dimainkan dalam grup dan melibatkan dua tim. Tiap tim terdiri dari tiga hingga lima orang. Biasanya, permainan ini dimainkan di dalam lapangan segiempat berukuran meter yang dibagi menjadi enam bagian. Anggota tim yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan dibagi dua, yakni penjaga batas horizontal dan penjaga batas vertikal.
Anggota yang berjaga di garis horizontal harus berusaha untuk menghalangi lawan agar tidak melewati garis batas. Sementara itu, anggota yang berjaga di garis vertikal mempunyai akses terhadap keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Selanjutnya, tim lawan harus melewati garis hingga baris paling belakang. Kemudian, lawan harus kembali lagi melewati penjagaan hingga baris paling depan.
Sebenarnya, permainan ini tidak hanya ada di Pulau Jawa, tetapi juga ada di wilayah lain. Namun, nama permainan ini berbeda meskipun dimainkan dengan cara yang sama. Di Kepulauan Natuna, misalnya, permainan ini dikenal dengan nama galah. Di Riau, permainan ini dikenal dengan nama galah panjang. Di Jawa Barat, namanya pun berubah menjadi galah asin. Sementara itu, di Makassar, permainan ini dikenal sebagai asing dan di daerah Batak Toba disebut permainan margala.
Terlepas dari beragamnya nama permainan ini, perlu diketahui bahwa gobak sodor bukan hanya permainan yang menyenangkan dan menarik saja, tetapi juga memiliki manfaat tersendiri bagi pemainnya. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa terdapat nilai-nilai pembelajaran kompetisi sosial pada permainan gobak sodor. Pada permainan ini, si pemain akan berusaha mengecoh lawan agar temannya dapat melewati garis. Melalui hal tersebut, rasa kebersamaan, kekompakan, serta semangat kerja sama dalam diri para pemain dapat terasah. Permainan ini juga mengajarkan kita untuk tidak putus asa dan tetap berusaha karena selama bermain, lawan yang berhasil melewati garis tidak boleh langsung membuat pemain putus asa.
Sumber: Welianto, Ari. 2020. "Mengenal Permainan Tradisional Gobak Sodor". Kompas. Diakses 29 Sep. 2021
Bagiamana tanggapanmu terhadap tergerusnya permainan tradisional dengan game online dan upaya apa yang dapat kamu lakukan untuk melestarikan permainan tradisional?